Assalamualaikum
Wr.Wb. temen-temen semua. Postingan kali ini sebenarnya materi kuliah
Farmakoterapi di blok Elektif. Kenapa materi ini saya postingkan karena yah
sebenarnya sih alasannya pribadi ya,,, intinya aq ngerasa kecewa ama dokter
keluarga ku (dokter langganan keluarga), mentang-mentang dah langganan dari
dulu pelayanannya jadi ga ngenakin, bnr2 ngecewain pokoknya. Ngecewain seperti
apa? Qta bahas nanti aja deh, di postingan selanjutnya.
Salah satu
faktor yang bikin kecewa diantaranya adalah pemberian resep yang ga rasional
banget, resepnya tuh udah antibiotiknya dobel, salah satu dari antibiotiknya
didobelin lagi,,, cik cik cik bnr2 ngawur, kayanya bakteri di badanku bener2
dah mutasi tingkat tinggi sekelas X-Man gara-gara resep tu dokter.
Tujuan dari
postingan kali ini adalah sebagai pembelajaran & antisipasi bwat
temen-temen calon dokter yang lagi menempuh pendidikan ato profesi, dan tujuan
selanjutnya adalah buat refresh bagi pembaca yang udah jadi dokter, supaya
terhindar dari pemberian resep yang ga rasional (jiaaah sok wise bgt hr
ni,,,,,). Prinsip terapi rasional diantaranya adalah:
1. 1. Setiap obat yang digunakan harus sesuai indikasi.
Indikasi pemberian obat tergantung dari
problem list yang kita kemukakan. Problem list bisa berbentuk diagnosis jika
clue & cue sudah cukup untuk penegakan diagnosis. Jika clue and cue yang
kita dpt hanya kumpulan gejala yang belum dapat menentukan diagnose maka
dikatakan syndrome. Jika dari clue and cue hanya didapatkan gejala saja maka
dinamakan sign & symptom. Waaah kq malah ngebahas POMR, ok deh nih
contohnya terapi yang sesuai indikasi:
Diagnosis: Asma :
anti asma (aminofilin, salbutamol)
Infeksi
bakteri : anti mikroba (eritromisin, ampicillin)
Hipertensi :
anti hipertensi (Captopril, Propanolol)
Sygn and symptom: Nyeri -->
Osteoarthritis:
Anti nyeri (NSAID)
Batuk :
antitusive /ekspektoran
Muntah :
Antimuntah (Metoklopramid)
Syndrome :Poliuri, poldipsi, polifagi -->
Diabetes Mellitus : Anti Diabetik
2.
2. Suatu
obat seharusnya digunakan pd dosis serendah mungkin dan dalam waktu sependek
mungkin asalkan efek yang diharapkan sudah tercapai.
Kayanya udah jelas banget deh kata-kata point 2 ini. jadi jangan alay klo
ngasih obat yah,,,,
3. 3. Ketika
seorang pasien cukup diterapi dengan 1 macam obat, monoterapi lebih dipilih.
Hindari peresepan seperti ini:
R/ Piroksikam no. X (
NSAID)
R/ Licodekson no. X (Steroid)
R/ Ibuprofen no. X (NSAID)
R/ Dexametason no. X (Steroid)
Resep diatas adalah resep yg dicontohina
ama dosenq, ada sih resep yg bnr2 gokil, pengen sih ngeposting tp mendingan di
postingan lain aja deh yg full curcol about dokter keluarga (mantan,,, skrg kan
dah ganti….) yg ngecewain bgt
4.
4. Obat
yang baru digunakan hanya jika sudah cukup bukti bahwa obat tersebut punya
keunggulan dibandingkan obat yang lama.
5.
5. Jika
memungkinkan, seleksi regimen obat harus berdasarkan evidence based (EBM)
Naaa….h klo di poin ni dokter dituntut bwat
selalu belajar sepanjang hayat, klo kata dosen bedah favoritq sih belajar
sampek matek (wuih kasar ya) klo versi dangdut koplo sampe tue , sampe matek
belajar terus. Nah mari kita ber-EBM ria dan ber critt-app. Ok guys!!!
6.
6. Pertimbangkan
effikasi, efek samping dan interaksi obat dengan obat lain atau dengan makanan.
Nah klo nih menuntut kita bwat belajar lagi farmakokinetik,
farmakodinamik & update ilmu (tetep ber-EBM ria),, yuk buka-buka lagi buku
farmako..
7.
7. Regimen
obat harus sesederhana mungkin untuk meningkatkan kepatuhan.
Percuma donk klo obat dah sesuai, dosis dah pas, tapi regimen yg qta
berikan ribet banget,,, kepatuhan menurun, kadar obat di tubuh dibawah rentang
terapi gad a efek donk, klo antibiotic regimen pemberiannya harus bener klo
diberikan sehari 3 kali hrs dijelasin ke pasien jam berapa aja waktu minumnya,
klo sembarangan minum obatnya malah bias bikin kadar obat dalam tubuh dibawah
kurva kadar therapeutic (bias jadi malah nol) maka bakala ngasih kesempatan
buat mikroba bermutasi (X-microbe kali ya???), klo dah mutasi ya mw ga mw hrs
ganti antibiotic (yg pasti harganya lebih mahal)
8.
8. Persepsi
pasien terhadap penyakit yang dideritanya atau persepsinya terhadap untung-rugi
suatu terapi dapat mempengaruhi hasil terapi.
9.
9. Observasi
respon pasien terhadap obat diperlukan untuk konfirmasi effikasi, mencegah,
mendeteksi dan menatalaksana efek samping, mengukur keluhan pasien dan
menentukan perlukah penyesuaian dosis obat atau menghentikan terapi obat.
1. 10. Suatu obat tidak boleh diberikan
secara injeksi jika pemberian secara peroral sama efektifnya dg pemberian i.v
dan lebih aman.
Indikasi pemberian obat secara injeksi diantaranya:
Perlu efek cepat misalnya status asmatikus
Keadaan emergency misalnya syok anafilaktik
Pasien tidak dapat minum obat oral misalnya kondisi post operasi
Obat tidak dapat diabsorbsi di GIT, misalnya penicillin G.
111. Sebelum terapi obat diberikan ,
modifikasi gaya hidup harus dilakukan jika hal itu dapat mengurangi jumlah
kebutuhan obat atau meningkatkan efek terapi.
Klo ni bnr2 butuh kerjasama antara dokter dan pasien, contohnya pasien
hypertensi disamping minum antihipertensi juga harus melakukan modifikasi life
style , seperti olahraga, merubah diet makanan, dll.
112. Sebelum suatu obat diberikan, harus
dipahami betul bahwa pemberian obat dapat menyebabkan suatu penyakit, tanda,
gejala, sindroma, atau hasil laboratorium yang abnormal.
113. Jika diketahui suatu obat mempunyai
effikasi dan safety yang hampir sama, tapi harganya lebih murah atau lebih
terjangkau oleh pasien, obat tersebut harus dipilih.
Nah klo ni moral kita yang maen,, klo suatu pasien cukup ditangani
dengan obat generic ya kasih generic aja, tapi klo ga da generiknya klo bias kita
pilihkan obat yang harganya terjangkau dengan kantong pasien, jangan terlalu
terpengaruh ama sponsor pabrik obat ya (kata2 bijak dari seorang dosen)
114. Ketika memutuskan pemberian suatu
obat pada seorang pasien, efek sosial harus dipertimbangkan.
115. Pertimbangkan hal-hal yang mungkin
menjadi penyebab gagal terapi.
Mungkin
diatas pembahasan ama contohnya kurang,,, yah maklum namanya juga masih
belajar, Ok deh see you in next posting……. Ok guys (oia bsk da ujian nih doain
sukses ya,,,)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar